Merancang Perpustakaan Pribadi yang Sederhana di Rumah

    Para pecinta buku (bibliophilia) suka mengoleksi buku, majalah, dan berbagai bahan bacaan lainnya. Buku mungkin menjadi barang yang jumlahnya paling banyak di rumah mereka. Namun, tumpukan buku yang tidak teratur justru memberikan kesan kotor dan berantakan di dalam rumah. Akibatnya, tamu atau keluarga mungkin terganggu dengan tumpukan buku kita. Oleh karena itu, kita harus merawat dan menata koleksi buku di rumah. Salah satu solusinya adalah membuat perpustakaan pribadi. 

Pengertian Perpustakaan

    Menurut Iswanto dkk (2019), perpustakaan adalah tempat untuk mencari, menyimpan, dan mengolah berbagai bahan bacaan, baik dalam bentuk fisik dan elektronik. Bahan bacaan fisik contohnya adalah buku, manuskrip, majalah, tabloid, koran, dan lainnya, sedangkan bahan bacaan elektronik contohnya buku elektronik. Perpustakaan juga menyimpan berbagai rekaman yang disimpan di CD, DVD, kaset pita, piringan hitam, dan lainnya. 

    Merriam-Webster mendefinisikan perpustakaan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai koleksi yang tidak untuk dijual, seperti literatur, seni, musik, film, dan sebagainya. Berdasarkan kedua pengertian di atas, perpustakaan adalah tempat untuk menyimpan berbagai literatur, baik dalam bentuk fisik maupun elektronik, yang koleksinya tidak terbatas pada buku saja. Berbagai koleksi tersebut dapat dipinjam oleh pemustaka untuk keperluan pembelajaran maupun penelitian.


Perpustakaan Pribadi

    Perpustakaan pribadi adalah tempat yang menampung berbagai koleksi literatur yang dimiliki dan dikelola secara perorangan. Perpustakaan pribadi berbeda dengan perpustakaan milik suatu lembaga, organisasi, perguruan tinggi, sekolah, atau kelompok tertentu. Pengelolaan buku di dalam perpustakaan pribadi tidak wajib mengikuti pedoman dalam ilmu perpustakaan sehingga pemiliknya bebas menentukan metode pengelolaannya. Sebaliknya, perpustakaan bukan milik perorangan harus mengikuti pedoman yang berlaku dalam ilmu perpustakaan atau kebijakan dari lembaga pemilik perpustakaan. Pedoman tersebut mencakup cara pemberian label pada buku, penomoran buku, pengatalogan buku, metode perawatan buku, penataan rak, dan sebagainya. Perkembangan teknologi juga mendukung pembuatan katalog dan pengelolaan sirkulasi buku di perpustakaan secara digital. Tenaga pustakawan dibutuhkan untuk mengatur sirkulasi dan pengelolaan perpustakaan milik lembaga atau organisasi.

    Perpustakaan pribadi berukuran sangat besar banyak dimiliki oleh orang-orang kaya. Modal yang besar memungkinkan orang kaya yang bibliophilia untuk mengoleksi berbagai literatur dan membangun perpustakaan pribadi yang mewah. Perpustakaan mereka sering kali diatur sesuai dengan pedoman ilmu perpustakaan guna membantu mengelola buku yang jumlahnya sangat banyak. Tidak hanya koleksi literatur fisik atau elektronik, mereka juga menyimpan berbagai benda bersejarah, karya seni mahal, dan koleksi-koleksi lain di dalam perpustakaan pribadinya. Namun, perpustakaan pribadi tidak harus berukuran besar dan mewah karena dengan modal yang sedikit saja kita juga bisa membuat perpustakaan pribadi di rumah.


Keuntungan Memiliki Perpustakaan Pribadi

    Buku adalah salah satu bahan bacaan yang sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan. Budaya membaca sebaiknya sudah diajarkan sejak anak-anak. Keberadaan perpustakaan pribadi di rumah menjadi salah satu cara untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Kita juga dapat melatih anak-anak untuk membaca banyak buku supaya membaca buku menjadi kebiasaan yang menyenangkan

    Selain itu, perpustakaan pribadi menjadi tempat untuk menyimpan koleksi bahan bacaan dengan lebih teratur, menambah keindahan rumah, serta memberi kesan intelektual. Jika kita rajin menata dan membersihkannya, maka orang lain akan menilai kita sebagai orang yang berkepribadian baik, rajin, dan bijaksana. 

    Buku juga dapat menjadi barang berharga yang dapat diwariskan ke anak. Beberapa orang menilai bahwa buku adalah barang yang keberadaannya sangat penting di rumah. Pernyataan ini didasarkan pada keyakinan bahwa ilmu pengetahuan tidak akan lekang oleh waktu.  Sebaliknya, bentuk fisik buku memiliki ketahanan yang terbatas dan tidak semua buku fisik tersedia juga dalam bentuk elektronik. Oleh karena itu, kita harus memberikan perlakuan khusus terhadap buku supaya buku lebih tahan lama. 


Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rumah

    Pembuatan perpustakaan pribadi harus memperhatikan unsur estetika dan pemilihan lokasi yang benar. Pemberian dekorasi pada perpustakaan pribadi berguna untuk menambah keindahannya. Rak-rak buku yang penuh dengan tumpukan buku tanpa hiasan akan memberikan kesan ‘penuh’ terhadap rumah dan terlihat membosankan. Pemilihan lokasi perpustakaan pribadi di dalam rumah juga mempengaruhi ketahanan bentuk fisik buku dan berbagai koleksi literatur. Berikut ini cara membuat perpustakaan pribadi di rumah:

    1. Tentukan ruangan yang akan dijadikan perpustakaan pribadi

    Pilih ruangan yang luasnya cukup untuk menampung beberapa rak buku. Perpustakaan pribadi dapat dibuat di ruang keluarga, ruang kerja, atau kamar tidur. Perpustakaan pribadi tidak boleh berada di dapur atau dekat dengan kamar mandi karena kedua ruangan tersebut lembab dan sering kotor. Perpustakaan pribadi juga dapat dibuat di sebuah ruangan khusus jika ada ruang kosong di dalam rumah.

    2. Pilih lokasi yang terang, bersih, tidak lembab, dan memiliki sirkulasi udara yang cukup

    Perpustakaan pribadi harus berada di tempat terang sehingga kita dapat membaca dengan nyaman. Namun, sebaiknya jangan menggunakan lampu yang terlalu terang karena dapat membuat mata mudah lelah saat membaca. Pastikan ada jendela dan ventilasi di dekat perpustakaan pribadi supaya ruangan tidak lembab. Ruangan yang terlalu lembab dapat menyebabkan buku berjamur, halaman buku saling menempel, dan buku rentan terserang hama, salah satunya rayap. 

    3. Pilih rak buku yang tidak terlalu tinggi dan kuat

    Rak buku sebaiknya memiliki tinggi yang sesuai agar mudah dijangkau. Jika rak terlalu tinggi, pastikan tersedia alat bantu seperti tangga kecil atau panjatan yang aman untuk mengambil buku di bagian atas. Rak buku harus kuat menahan bobot buku yang berat. Bobot buku ditentukan oleh jenis kertas. Misalnya, buku dengan kertas berwarna kuning dan tipis biasanya lebih ringan daripada buku dengan kertas berwarna putih. 

    Jangan gunakan rak buku yang terbuat dari particle board. Jenis bahan tersebut terbuat dari serbuk kayu, serpihan kayu, dan lem. Pada awalnya, rak yang terbuat dari particle board akan terlihat kokoh dan mampu menahan bobot buku. Namun, papan rak buku lambat laun akan melengkung dan muncul kerusakan pada bagian sambungan particle board karena rak ini sebenarnya tidak mampu menahan bobot buku yang berat dalam waktu lama. 

    4. Beri jarak antara rak buku dengan dinding

    Rak buku harus diberi jarak dengan dinding untuk menghindari serangga, khususnya rayap, memanjat dari dinding untuk mencapai buku. Selain itu, bagian terbawah dari rak tidak boleh diisi buku jika jaraknya terlalu dekat dengan lantai. 

    5. Tetapkan cara penyusunan buku

    Tentukan metode penyusunan buku di rak jika kita tidak ingin mengikuti pedoman penyusunan buku sesuai dengan ilmu perpustakaan. Misalnya, kita menyusun buku berdasarkan ukurannya, urutan huruf pertama judul buku, atau warna sampul.

    6. Letakkan buku dengan posisi berdiri

    Buku sebaiknya diletakkan dengan posisi berdiri supaya ada sirkulasi udara yang masuk ke sela-sela halaman buku. Buku yang diletakkan dengan posisi tidur (horizontal) dan ditumpuk satu dengan yang lain akan menyebabkan buku tertutup terlalu rapat. Akibatnya, bagian halaman buku akan lembab dan halaman buku bisa saling menempel. 

    7. Beri sampul plastik ke semua buku

    Sampul plastik dapat melindungi sampul buku agar tidak menempel dengan sampul buku lain di rak. Selain itu, sampul plastik dapat mengurangi gesekan antarsampul saat kita mengambil buku dari rak. 

    8. Lakukan pengatalogan terhadap semua koleksi literatur

    Pengatalogan semua koleksi literatur di perpustakaan pribadi bertujuan untuk mendata semua buku yang kita miliki. Jika ada teman yang meminjam buku atau ada buku yang belum dikembalikan ke rak, maka kita akan mudah mengidentifikasi buku yang belum kembali ke rak dengan melihat katalog. Pengatalogan dapat dilakukan dengan sederhana, misalnya kita dapat mencatat judul, penerbit, ISBN/ISSN, jenis buku, dan tahun terbit. 

    9. Pilih perabot tambahan yang bagus dan nyaman

    Perabot pendukung di perpustakaan pribadi, antara lain kursi ergonomis, meja, lemari, vas bunga, dan sebagainya. Setiap barang yang ditambahkan ke perpustakaan pribadi harus dipertimbangkan dari segi kenyamanan dan keindahannya. Lukisan atau foto pemandangan dapat diletakkan di dinding perpustakaan pribadi sebagai penambah keindahan dan memberikan suasana nyaman. Kursi ergonomis yang cocok untuk membaca juga sangat penting agar kita merasa nyaman saat membaca buku. Perabot tambahan yang diletakkan di perpustakaan pribadi tidak boleh terlalu banyak karena dapat membuat ruangan menjadi penuh sesak.

    10. Letakkan koleksi buku tua di tempat terpisah

    Buku tua sering kali memiliki kondisi fisik yang lebih mudah rusak. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak meletakkan buku tua di antara buku-buku baru. Kita bisa meletakkan buku tua di lemari kaca sehingga lebih terlindung dari debu dan serangga. Kertas-kertas lama dan dokumen penting (misalnya ijazah dan sertifikat) harus dimasukkan ke dalam map plastik supaya aman dari kerusakan. 

    11. Lakukan Pengelompokkan koleksi

    Jika jenis barang koleksi di perpustakaan pribadi tidak hanya buku, maka kita harus meletakkan berbagai koleksi tersebut sesuai jenisnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pencarian barang. 


Perawatan Perpustakaan Pribadi

    Setelah perpustakaan pribadi berhasil dibuat, kita harus rajin membersihkannya. Debu yang menumpuk di buku bisa menyebabkan buku lembab, kertas buku menguning, tumbuh jamur di kertas, dan buku lebih rentan terserang rayap. Kuas berukuran besar bisa digunakan untuk membantu membersihkan debu di permukaan luar buku dan kain lap basah untuk membersihkan debu di rak. Pastikan tidak ada hewan apa pun yang berada dekat dengan rak buku, seperti rayap, ngengat, kamitetep (Phereoeca uterella), cicak, tikus, dan lainnya. 

    Kita juga tidak boleh makan dan minum sembari membaca buku. Sisa makanan dan air yang tidak sengaja jatuh ke atas kertas buku dapat meninggalkan noda yang sulit hilang dan halaman buku menjadi berkerut. Selain itu, sisa-sisa makanan di buku dapat menarik serangga yang berpotensi merusak buku. 

    Perpustakaan pribadi memberikan banyak manfaat, khususnya bagi para penggemar buku. Kita dapat membuat perpustakaan pribadi jika kita memiliki koleksi buku yang cukup banyak. Sayangnya, harga buku di Indonesia masih mahal sehingga menjadi dilema bagi para pecinta buku. Selain itu, kita harus bijak dalam mengelola keuangan dan merencanakan pembelian buku dengan baik. Jangan sampai kita terjebak bibliomania akibat kita tidak dapat mengendalikan hasrat untuk terus membeli buku. 

    Sumber:

  1. Iswanto, R., Rodin, R., Rizkyantha, O., Marleni. (2019). Perpustakaan dan Ilmu Informasi: Sebuah Pengantar. Bengkulu: LP 2 IAIN Curup
  2. Library. (n.d.). Diakses pada November 30, 2024 dari www.merriam-webster.com: https://www.merriam-webster.com/dictionary/library pukul 20.49 WIB



Komentar

Postingan Populer