Ayo Berkunjung ke Bogowonto Culinary Center Kota Madiun
Bogowonto Culinary Center (BCC) adalah sebuah tempat wisata baru yang berada di sebelah selatan Alun-Alun Kota Madiun. Sesuai dengan namanya, Bogowonto Culinary Center menjadi spot wisata baru yang menawarkan wisata kuliner dengan tempat makan berada di dalam gerbong kereta statis. Pengunjung bisa memilih satu dari empat gerbong kereta yang ada di Jalan Bogowonto untuk tempat makan. Di setiap gerbong dilengkapi dengan meja kursi dan wastafel sehingga pengunjung merasa nyaman untuk makan sambil melihat pemandangan Bogowonto Culinary Center dari dalam gerbong kereta.
Keterangan: Pengamatan dilakukan pada tanggal 11 Januari 2023
Daftar isi
Lokasi
Bogowonto Culinary Center (BCC) berada di Jalan Bogowonto, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur. Lokasinya berada di sebelah selatan Alun-Alun Kota Madiun. Bogowonto Culinary Center tidak terlihat dengan jelas dari alun-alun maupun Jalan Kolonel Marhadi (jalan di sebelah selatan alun-alun) karena tertutupi oleh deretan toko. Banyaknya kendaraan bermotor yang diparkir rapi di sudut Jalan Bogowonto menjadi penanda lokasi Bogowonto Culinary Center.
Sejak Bogowonto Culinary Center diresmikan, Jalan Bogowonto tidak lagi menjadi perlintasan kendaraan. Penutupan Jalan Bogowonto secara permanen bertujuan agar Bogowonto Culinary Center ramah pejalan kaki dan keberadaan fasilitas penunjang Bogowonto Culinary Center memang sudah menutupi sebagian besar Jalan Bogowonto.
Fasilitas
Fasilitas yang disediakan di Bogowonto Culinary Center antara lain:
- Kamar mandi
- Empat gerbong kereta statis sebagai tempat makan
- Dua lokomotif di kedua ujung gerbong kereta statis
- Gazebo berukuran besar di bagian tengah kawasan BCC
- Kursi besi cor
- Wastafel
- Tempat sampah
- Tempat parkir
Tempat parkir yang disediakan berada di pintu masuk Jalan Bogowonto dari arah Jalan H. Agus Salim. Kendaraan roda dua dan roda empat dapat parkir di pinggir jalan. Ada petugas parkir yang akan menunjukkan lokasi parkir sekaligus menjaga keamanan parkiran kendaraan. Selain itu, di dalam kawasan Bogowonto Culinary Center juga ada petugas keamanan di pos satpam yang siap menjaga keamanan dan ketertiban.
![]() |
Dokumentasi pribadi: Searah jarum jam: Deretan toko di belakang gerbong kereta BCC, Booth container penjual makanan dan minuman, Bangunan pos satpam bertema container, lahan parkir di jalan masuk BCC |
Penjual makanan dan minuman menempati booth container yang berhadapan dengan rangkaian gerbong kereta statis. Setiap booth container menjual menu makanan dan minuman yang berbeda. Pengunjung bisa memesan terlebih dahulu makanan dan minuman kemudian memilih tempat duduk di dalam gerbong kereta. Ada banyak wastafel, baik di dalam atau di luar gerbong kereta sehingga pengunjung bisa mencuci tangan sebelum atau sesudah menikmati makanan.
Sejarah Singkat Jalur Rel Kereta Api Madiun – Ponorogo
Konsep yang diangkat di Bogowonto Culinary Center menonjolkan identitas Kota Madiun, yaitu kereta api. Keberadaan PT INKA (Persero) berdampak besar pada Kota Madiun dari berbagai aspek. Sejarah Kota Madiun memang tidak lepas dari kereta api. Mulai dari lokomotif uap tua penarik lori di beberapa pabrik gula sekitar Kota Madiun dan perlintasan kereta api yang melintasi kota, baik yang masih aktif atau yang sudah tidak aktif lagi.
Jalan Bogowonto adalah salah satu jalan di dalam Kota Madiun yang dilintasi oleh Jalur rel kereta api Madiun – Ponorogo. Pada tahun 1907, Jalur rel kereta api Madiun – Ponorogo diresmikan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menunjang transportasi antara Madiun dan Ponorogo. Pada masa jayanya, lokomotif uap tidak hanya menarik banyak gerbong berisi penumpang kereta api saja, tetapi juga berbagai macam muatan, mulai dari barang, hasil bumi, dan gula. Pabrik Gula Kanigoro dan Pabrik Gula Pagotan adalah dua pabrik gula yang aktif menggunakan jalur kereta api Madiun-Ponorogo untuk mengangkut tebu dari perkebunan dan gula hasil produksi. Hasil bumi yang diangkut bermacam-macam, seperti batu gamping dari Slahung, Ponorogo hingga kayu jati dari Parang, Magetan.
Pada saat lokomotif uap melintasi jalur rel di dalam Kota Madiun, suasananya sangat unik. Lokomotif uap akan mengurangi kecepatan sambil melintas dengan gagah di depan deretan toko. Pada tahun 1984, kejayaan jalur rel kereta api Madiun – Ponorogo berakhir. Penyebabnya adalah peningkatan jumlah kendaraan pribadi dan kendaraan angkutan umum yang berhasil menggantikan peran kereta api Madiun-Ponorogo. Jalur rel Madiun-Ponorogo yang dinonaktifkan ditimbun oleh tanah dan aspal. Jalur rel tersebut bersembunyi seolah-olah menghilang dari sejarah.
Tidak semua jejak peninggalan jalur rel kereta api Madiun – Ponorogo tertutup oleh perubahan zaman. Bangunan bekas Stasiun Kanigoro dan Stasiun Pagotan masing-masing melayani rute kereta api yang mengangkut tebu dan gula untuk Pabrik Gula Kanigoro dan Pabrik Gula Pagotan. Kedua stasiun tersebut masih bisa dijumpai tidak jauh dari pabrik gula. Selain itu, bentuk jalan raya yang melengkung di dalam kota menunjukkan sisa peninggalan perlintasan kereta api Madiun-Ponorogo.
Pembangunan Bogowonto Culinary Center
Pada Maret, 2022, pemerintah Kota Madiun melakukan pengerukan aspal di Jalan Bogowonto yang menutupi jalur rel nonaktif Madiun-Ponorogo. Pemerintah berencana untuk membuat sebuah tempat wisata bertema kereta api dengan memanfaatkan jalur rel lama tersebut. Setelah itu, pembangunan Bogowonto Culinary Center dimulai.
![]() |
Dokumentasi Pribadi: Gambar atas: Pengerukan aspal di Jalan Bogowonto; Gambar bawah: Suasana Jalan Bogowonto sebelum proyek BCC |
![]() |
Dokumentasi Pribadi: Prasasti Pemanfaatan Fudika di dalam salah satu gerbong kereta |
![]() |
Dokumentasi Pribadi: Kondisi di dalam gerbong kereta BCC. Gambar bagian bawah adalah kondisi bagian dalam gerbong Yudistira |
![]() |
Dokumentasi Pribadi: Suasana malam di gazebo dan peron BCC |
Gazebo klasik berukuran besar dan berbentuk segi delapan dengan warna dominan putih berada di tengah kawasan Bogowonto Culinary Center. Di sebelah timur gazebo terdapat pos satpam. Meja kursi yang berada di dalam gazebo sama seperti meja kursi yang ada di peron. Lantai gazebo berupa ubin bermotif yang menambah kesan klasik pada gazebo. Sekilas bangunan gazebo mirip seperti permainan komidi putar, khususnya pada malam hari. Decorating lighting berupa lampu gantung di gazebo menambah semaraknya malam di Bogowonto Culinary Center.
Suasana Bogowonto Culinary Center
Bogowonto Culinary Center cocok dikunjungi pada malam hari. Alasannya, pohon-pohon yang ada di Jalan Bogowonto tidak terlalu besar sehingga belum mampu menaungi BCC dari panas terik matahari. Selain itu, keindahan decorating lighting BCC tentu saja hanya bisa dinikmati pada malam hari.
Kawasan pertokoan di Jalan Bogowonto dan sekitarnya kebanyakan terdiri dari bangunan lama. Deretan toko di sebelah utara jalan berdekatan dengan gerbong kereta. Beberapa di antara toko tersebut tutup karena tokonya terhalang oleh gerbong kereta. Namun, ada beberapa toko yang tetap buka. Model bangunan pertokoan lama seringkali dilengkapi dengan nama toko yang terukir di dinding atas toko seperti relief. Jika rencana pemerintah berusaha untuk menonjolkan ciri khas bangunan lama di Jalan Bogowonto, maka keberadaan relief nama-nama toko tersebut perlu diperhatikan.
Booth container sebagai tempat berjualan makanan dan minuman memang terlihat terlalu sempit. Jika penjual makanan dan minuman dapat menempati toko-toko yang tutup dengan mengalihfungsikannya sebagai restoran, maka wisata kuliner di Bogowonto Culinary Center pasti akan semakin ramai pengunjung dan semakin banyak ragam kuliner yang tersedia. Andaikan jalur rel kereta api Madiun-Ponorogo diaktifkan sebagai jalur kereta wisata, maka pengalaman makan di dalam gerbong kereta sambil berwisata akan lebih berkesan.
Sumber:
- Jalur Kereta Api Madiun-Ponorogo. (2023, April 30). Diakses pada Mei 21, 2023 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jalur_kereta_api_Madiun%E2%80%93Ponorogo pukul 15.35 WIB
- District Bogowonto Culinary Centre (BCC). (2023, Maret 8). Diakses pada Mei 21, 2023 dari https://www.gomadiun.thecolourofindonesia.com/2023/03/district-bogowonto-culinary-centre-bcc_8.html pukul 16.03 WIB
Komentar
Posting Komentar