Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Sejarah Singkat Pena dari Kalam hingga Bolpoin

     Pena menjadi alat yang sangat penting untuk menulis di atas kertas dan papirus. Zaman dahulu, peradaban manusia kuno menulis dengan mengukir batu, kayu, bambu, menulis di atas daun lontar, nipah, kulit binatang, atau dengan kulit kayu Daluang (kertas Jawa), mencetak tulisan dengan media tanah liat atau logam. cara ini membutuhkan waktu lama, membutuhkan keterampilan dalam membuat media dan teknik menulisnya, serta tidak tahan lama untuk beberapa media (kecuali media logam dan batu yang lebih awet). Selain itu, media-media ini sulit dibawa kemana-mana karena berat atau mudah rusak.       Meskipun media daun dan kulit kayu sudah menggunakan tinta tetapi media ini tidak tahan lama dan butuh penanganan khusus untuk menyimpannya. Maka, sejak ditemukan kertas di Cina dan papirus yang banyak digunakan di sepanjang Sungai Nil, budaya menulis berkembang dengan cepat. Pena menjadi alat yang tidak terpisahkan dengan sejarah panjang kertas.       Juru tulis dari Mesir Kuno pada tahun ke-4 SM

Menelusuri Madiun, Kota Pendekar

Gambar
     Kota Madiun berada di Provinsi Jawa Timur. Kota ini mendapat julukan "Kota Gadis", "Kota Brem", "Kota Pecel", "Kota Budaya", "Kota Industri", "Kota Karismatik", dan "Kota Pendekar". Kota Madiun merupakan pusat dari Karesidenan Madiun yang terdiri dari Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Pacitan.  Dokumentasi pribadi: Ikon Pencak Silat di Alun-Alun Kota Madiun Awal Mula     Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata medi (hantu) dan ayun-ayun (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya kota ini tidak dinamakan "Madiun", tetap

Wisata Gunung Lawu

Gambar
     Gunung lawu terletak di perbatasan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian 3.265 mdpl. Letusan terakhirnya adalah 28 November 1885. Keindahan alam dan peninggalan historis melengkapi pesona dari Gunung Lawu. Destinasi wisata yang sangat terkenal dari Gunung Lawu adalah air terjun, telaga, pendakian gunung, candi, dan masih banyak lagi.  Dokumentasi pribadi: Keindahan Matahari Terbenam di Tawangmangu      Sisi gunung yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, terdapat Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Kethek, Makam raja-raja Mangkunegaran: Astana Mangadeg (Desa Girilayu, Kecamatan Matesih), Astana Girilayu (Desa Girilayu, Kecamatan Matesih); Astana Giribangun (Mausoleum keluarga Presiden Soeharto), Kebun Teh Kemuning, Tawangmangu, Air Terjun Grojogan Sewu, Cemoro Kandang, Air Terjun Jumog, Telaga Madirda, Taman Hutan Raya K.G.P.A.A. Mangkunagoro I, Wisata Bukit Sekipan, Air Terjun Wali/Pringgondani, dll.      Sisi gunung yang terletak di Kabupat

Frauenkirche Dresden

     Frauenkirche (Gereja Bunda Kita) Dresden adalah bangunan gereja megah yang berada di jantung Kota Dresden. Katedral Lutheran ini dulunya adalah Katedral Katolik. Sejak Era Reformasi, katedral ini berubah menjadi katedral Kristen namun tetap mempertahankan nama aslinya. Berawal di situs yang sama, sebuah katedral bergaya Romawi menjadi paroki imam agung dari Keuskupan Meissen. Saat itu, gereja ini berada di luar tembok kota dan dikelilingi oleh kuburan. Seiring waktu, jemaat semakin bertambah menyebabkan gereja ini mengalami renovasi berulang kali untuk menambah daya tampung jemaat. Pada abad ke-13, renovasi ulang gereja menjadi berarsitektur Gothik. Pada akhir abad ke-16, tembok kota diperlebar sehingga gereja ini sekarang berada di dalam Kota Dresden. Pada tahun 1714, atas perintah Augustus yang Kuat (Augustus the Strong), kuburan di sekitar gereja dihilangkan karena alasan kesehatan dan kebersihan lingkungan.     F rauenkirche yang berarti Gereja Bunda Kita dibangun untuk adoras

Brandenburg Gate

     Gerbang Brandenburg ( Brandenburger Tor ) adalah simbol Kota Berlin yang berada di di ujung barat jalan Unter den Linden menuju Istana Prusia. Dinamakan gerbang karena memang dahulu ada tembok yang mengelilingi Kota Berlin. Salah satu dari 18 gerbang kota dan 2 gerbang sungai yang tersisa dari Tembok Kota Berlin (1737-1860) hingga saat ini adalah Gerbang Brandenburg. Kini Gerbang Brandenburg menjadi simbol perdamaian dan persatuan Jerman.       Peristiwa runtuhnya Tembok Berlin pada tanggal 13 Juni 1990 dan peresmian penyatuan kembali Jerman Timur dengan Jerman Barat pada tanggal 3 Oktober  1990 menjadi peristiwa yang penting dalam sejarah Jerman pasca Perang Dingin dan Revolusi 1989. Saat itu, Gerbang Brandenburg berada di zona pendudukan Soviet dan jaraknya hanya beberapa meter dari Tembok Berlin. Massa berkumpul di dekat Gerbang Brandenburg untuk merayakan kebebasan mereka atas runtuhnya Tembok Berlin.       Tembok Bea Cukai Berlin (Jerman: " Berliner Zoll- und Akzisemauer

Kaca Patri

Gambar
     Kaca patri atau stained glass adalah salah satu ornamen yang sudah dibuat sejak ribuan tahun lalu. Bangsa Mesir kuno dan Romawi kuno sudah ahli dalam membuat kaca berwarna. Kita sering menemukan kaca patri di bangunan klasik peninggalan Belanda atau rumah kuno. Kaca patri dapat memberikan sentuhan dan nuansa rumah yang khas.  Dokumentasi pribadi: Kaca patri di bangunan lama Jalan Pahlawan, Kota Madiun      Keindahan kaca patri paling mudah ditemukan pada arsitektur gereja-gereja di Eropa. Pada masa Seni Gothik, kaca patri menjadi bagian yang tidak terpisahkan pada arsitektur gereja. Kaca-kaca patri besar dan tinggi menghiasi dinding gereja dengan warna-warna yang seakan menyala dalam kegelapan. Kaca patri tematik adalah kaca patri yang memiliki tema atau kisah di dalamnya. Contohnya kaca patri di gereja yang menampilkan kisah-kisah dalam Injil atau menampilkan figur tokoh penting. Selain itu, motif hewan, tumbuh-tumbuhan, bunga, geometri, dan simbol menjadi motif dominan yang ada