Kenali Ciri-Ciri Buku Bajakan dan Jangan Membelinya
Banyak konsumen membeli buku bajakan supaya mendapatkan harga buku yang lebih murah. Buku bajakan adalah buku palsu hasil menyalin buku asli secara ilegal. Jika dilihat dari segi fisiknya, buku bajakan memiliki kualitas yang lebih buruk dibandingkan dengan kualitas buku asli. Oleh karena itu, harga buku bajakan lebih murah dibandingkan harga buku asli. Hingga saat ini, masih banyak konsumen membeli buku bajakan dan tidak memikirkan dampak buruknya.
Daftar isi
Berbagai Pihak yang Dirugikan Akibat Penjualan Buku Bajakan
Buku bajakan merugikan banyak pihak, termasuk penulis buku, penerbit, dan pemerintah. Penulis buku, sebagai pemegang hak cipta, seharusnya mendapatkan royalti dari setiap buku yang dicetak dan dijual oleh penerbit. Namun, konsumen yang membeli buku bajakan sebenarnya ‘mencuri’ hasil karya orang lain. Penerbit juga dirugikan karena mereka tidak mendapatkan pemasukan yang diperlukan untuk membiayai produksi buku.
Pemerintah juga mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap buku. PPN akan ditanggung oleh konsumen sehingga harga buku akan sedikit lebih mahal. Jika konsumen membeli buku bajakan, maka perolehan pajak untuk pemerintah juga akan berkurang.
Penyebab Buku Bajakan Masih Banyak Dijual
Buku yang sering dipalsukan adalah buku-buku yang sedang populer atau buku yang harganya mahal, seperti novel, buku kedokteran, buku perguruan tinggi, buku pengetahuan umum, dan komik. Buku perguruan tinggi atau buku-buku referensi untuk mahasiswa juga banyak yang dipalsukan. Jika harga buku referensi terlalu mahal, mahasiswa sebaiknya meminjam buku di perpustakaan daripada membeli buku bajakan.
Pedagang buku yang ‘nakal’ memilih berdagang buku bajakan agar bisa mendapatkan untung lebih besar dan dapat terhindar dari pungutan pajak. Permintaan konsumen yang besar untuk beberapa jenis buku terkadang tidak sebanding dengan jumlah buku yang tersedia di pasaran. Akibatnya, pedagang buku berinisiatif untuk memperbanyak buku secara ilegal. Dengan cara ini, pedagang buku juga lebih hemat dalam pengadaan buku dagangan.
Kegiatan penyitaan buku bajakan sering dilakukan oleh organisasi tertentu bersama dengan polisi. Oleh karena itu, penjual memilih untuk tidak memajang buku bajakan di etalase. Buku bajakan biasanya hanya akan diperlihatkan kepada pembeli jika mereka secara khusus memintanya. Sanksi yang diberikan kepada pedagang buku yang ketahuan menjual buku bajakan biasanya berupa kewajiban untuk menyerahkan semua buku bajakan yang ada di toko. Sanksi paling berat yang mungkin diterima oleh pedagang buku bajakan adalah pidana penjara dan pidana denda.
Toko Buku yang Sering Menjual Buku Bajakan
Seluruh toko buku yang dimiliki oleh penerbit buku selalu menjual buku asli. Mereka juga sering berkampanye tentang pemberantasan buku bajakan. Buku bajakan sering ditemukan di berbagai toko buku milik perorangan, termasuk toko buku daring (online). Bahkan, buku elektronik (e-book) juga dapat dipalsukan.
Harga buku elektronik palsu selalu lebih murah dibandingkan harga buku elektronik asli. Harga buku yang lebih murah di dalam aplikasi belanja online juga bisa mengindikasikan buku itu adalah buku bajakan. Dalam beberapa kasus, harga buku pada aplikasi belanja online sama seperti harga buku asli, tetapi buku tersebut ternyata adalah buku bajakan. Pembeli buku melalui aplikasi belanja online memang harus selalu waspada terhadap penipuan seperti ini. Caranya adalah dengan membandingkan harga buku di beberapa toko buku online, membeli buku melalui akun toko resmi atau penjual yang terpercaya, serta membaca ulasan dari pembeli sebelumnya di toko tersebut.
Buku bajakan yang dijual di toko buku dapat dikenali melalui kondisi fisiknya. Perbedaan fisik antara buku asli dan buku bajakan, antara lain:
1. Buku bajakan terkadang lebih tebal dibandingkan buku asli
Buku bajakan sering kali menggunakan kertas yang tebal karena kertas yang tipis dan ringan harganya lebih mahal. Akibatnya, buku bajakan akan terlihat lebih tebal meskipun jumlah halamannya sama dengan buku asli
2. Hasil penjilidan buku bajakan jelek
Punggung buku bajakan selalu tidak rapi. Hal ini disebabkan oleh metode pengeleman yang buruk, cara menjahit halaman buku yang terburu-buru, maupun teknik pemasangan sampul buku yang salah. Hasil penjilidan buku asli pasti rapi karena buku asli sudah melalui tahap penyortiran untuk menjaga kualitas buku yang dijual tetap baik.
3. Sampul buku bajakan berbeda dengan sampul buku asli
Sampul buku asli dibuat dengan kertas yang bagus dan tulisannya terkadang dibuat timbul. Buku bajakan hanya menyalin gambar sampul dari buku asli tanpa meniru tulisan timbulnya supaya biaya produksi buku lebih murah
4. Buku bajakan sering kali memiliki halaman buku yang terbalik, halaman kosong, atau halaman hilang
Kerusakan atau kesalahan cetak lebih sering ada di dalam buku bajakan. Sebaliknya, buku asli selalu dijual dengan kondisi yang hampir sempurna. Jika konsumen mendapatkan buku dengan kesalahan cetak atau kondisi buku rusak, maka penerbit akan memberikan buku pengganti yang bagus. Jaminan ini terkadang dituliskan di halaman awal buku. Buku bajakan tentu saja tidak memiliki jaminan serupa
5. Tinta buram pada buku bajakan
Tinta pada tulisan di dalam buku bajakan selalu buram karena penggunaan tinta yang pekat membuat biaya produksi buku menjadi mahal.
6. Gambar berwarna menjadi hitam putih di dalam buku bajakan
Produksi buku bajakan tidak menggunakan tinta berwarna karena dapat membuat biaya produksi buku menjadi mahal.
Sebagian besar buku bajakan juga dibungkus plastik sehingga pembeli tidak bisa melihat halaman buku. Poin 1, 2, dan 3 di atas adalah ciri-ciri buku bajakan yang bisa dilihat tanpa membuka plastik pembungkus buku. Jika sebuah buku memenuhi ketiga poin tersebut, maka buku itu kemungkinan besar adalah buku bajakan.
Membuat dan membeli buku bajakan adalah tindakan ilegal. Tindakan tersebut adalah pelanggaran hak cipta yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pelaku pelanggaran UU Hak Cipta akan dihukum pidana dan dikenakan denda. Oleh karena itu, konsumen, khususnya para pecinta buku, sebaiknya jangan membeli buku bajakan karena membeli buku bajakan adalah tindakan yang mendukung pelanggaran hak cipta.
Setelah memahami ciri-ciri buku bajakan, kita dapat berburu buku dengan lebih aman. Harga buku di Indonesia memang masih mahal dan menjadi dilema bagi para pecinta buku. Namun, membeli buku bajakan bukan menjadi solusinya. Masih banyak toko buku di kota-kota besar yang menjual buku dengan harga murah. Berburu buku di Yogyakarta adalah salah satu kegiatan yang dapat dicoba bagi para pecinta buku.
Komentar
Posting Komentar