Taman Bantaran Kali Madiun

    Pemerintah Kota Madiun berupaya untuk menggunakan tanah-tanah kosong dan kurang bermanfaat di pinggiran kota. Salah satu dari sekian banyak tempat wisata dan taman kota yaitu Taman Bantaran Kali Madiun. Di sini, anda bisa menikmati keindahan dan ketenangan di pinggir sungai Bengawan Madiun. Sesuai dengan namanya, taman ini berada di pinggir Bengawan Madiun yang mengalir menuju Bengawan Solo yang titik pertemuannya berada di Kabupaten Ngawi di sebelah Benteng Van Den Bosch. 

Dokumentasi pribadi

Fasilitas

    Fasilitas yang tersedia di sini beragam, mulai dari permainan anak, kursi taman, warung, toilet, dan tempat parkir yang luas. Arena permainan yang ada di sini diantaranya permainan anak seperti jungkat-jungkit, seluncuran, ayunan, dan lainnya; arena permainan skateboard, lapangan basket, serta terowongan dengan taman. Selain itu juga ada beberapa sangkar burung dara yang dipasang di atas tiang besi tinggi. Ada banyak burung dara yang dipelihara di sini. 

    Area parkir yang luas disediakan sehingga pengunjung tidak perlu khawatir tempat parkir penuh jika taman sedang ramai. Banyak juga penjual makanan seperti es krim, bakso, pentol, atau lainnya yang masuk dan berjualan di taman dengan menggunakan sepeda motor. Pohon-pohon di sini didominasi oleh Pohon Trembesi. Banyak tanaman hias yang tumbuh subur dengan bunga indah bisa menjadi spot foto. 

Dokumentasi pribadi: Area parkir

    Tidak perlu khawatir dengan keamanan pada saat membawa anak. Meskipun berada di pinggir sungai besar, taman dilengkapi dengan pagar yang cukup tinggi sehingga tidak mudah untuk dipanjat anak. Ada jarak antara pagar dengan pinggir sungai sehingga kecelakaan tercebur ke sungai bisa diminimalisir. Untuk keamanan kendaraan, pengunjung bisa memantaunya sendiri karena parkiran terlihat jelas dari taman. 

Dokumentasi pribadi: Deretan kursi taman

Arena Olahraga

    Bagi pengunjung yang ingin berolahraga bisa menggunakan arena skateboard dan lapangan basket yang disediakan di Taman Bantaran Kali Madiun. Bersepeda, lari, sepatu roda, bermain layangan, dan lainnya juga bisa dilakukan di sepanjang jalan aspal antara Taman Bantaran Kali Madiun dengan Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun. 

Dokumentasi pribadi: Area skateboard di utara taman

    Dari pagar, pengunjung bisa melihat jembatan di Jalan Jendral Urip Sumoharjo (Maospati – Kota Madiun). Aliran Bengawan Madiun cukup deras sehingga jika ada pengunjung yang ingin memancing harus berhati-hati. Tak jarang, banyak penduduk sekitar yang mengisi waktu luang dengan memancing di dekat jembatan. Taman Bantaran Kali Madiun berada di sebelah utara jembatan sedangkan di sebelah selatan jembatan terdapat deretan warung beratapkan terpal menyediakan makanan dan minuman untuk para pemancing atau pengunjung yang ingin bersantai sambil mengobrol. Namun, tidak ada tempat parkir untuk mobil di area selatan jembatan ini. Pengunjung yang ingin ke sana bisa memarkirkan mobilnya di Taman Bantaran Kali Madiun kemudian berjalan melalui kolong jembatan yang memiliki jalan setapak cukup luas menuju sisi selatan jembatan. 

    Pintu masuk Taman Bantaran Kali Madiun berada di Jalan Jendral Urip Sumoharjo. Sisi timur taman yang berada di sebelah Jalan Ahmad Yani dibatasi dengan tembok seperti tanggul yang tinggi. Permukaan luar dan dalam tembok ini dilukis mural yang menarik dan berwarna warni guna menambah kesan artistik taman dan Jalan Ahmad Yani. Ada juga relief yang menceritakan perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan di Madiun selama penjajahan kolonial Belanda pada sisi tembok menghadap Jalan Ahmad Yani. Di sisi dalam tembok berjajar warung yang menyediakan makanan dan minuman untuk pengunjung taman. Tembok ini memiliki tangga yang digunakan untuk melewati tembok menuju ke Jalan Ahmad Yani. Tembok ini membentang hingga Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun.

Dokumentasi pribadi: Area skateboard di utara taman

 Taman Bantaran Kali Madiun dan Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun

    Taman Bantaran Kali Madiun terhubung dengan Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun yang menjadi ujung keseluruhan taman di bantaran kali Madiun. Kedua taman dihubungkan dengan jalan aspal. Jaraknya cukup jauh jika berjalan kaki. Pengunjung bisa menuju ke Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun dengan menaiki kendaraan pribadi karena di sana juga tersedia lahan parkir meskipun tidak seluas lahan parkir di Taman Bantaran Kali Madiun. Menjelang sore hari, kedua taman ini ramai pengunjung yang ingin melihat matahari terbenam dari pinggir sungai. Namun, menjelang malam hari, taman sering digunakan oleh muda-mudi berpacaran. Hal ini disebabkan karena taman dipenuhi tanaman hias dan minim penerangan sehingga mereka leluasa berpacaran di dalam taman. 

    Terdapat sarana ibadah berupa masjid di dekat taman, tetapi tidak berada di dalam taman. Letaknya berada di seberang pintu masuk Taman Bantaran Kali Madiun. Situasi Jalan Jendral Urip Sumoharjo selalu ramai karena jalan ini merupakan jalan utama menuju ke dalam Kota Madiun sehingga pengunjung harus berhati-hati menyeberang jalan menuju masjid. Di timur masjid ada pos polisi lalu lintas. 

Keadaan 10 Juli 2021

    Pengamatan pribadi dilakukan pada tanggal 10 Juli 2021. Keadaan Taman Bantaran Kali Madiun mengalami beberapa perubahan. Akibat PPKM Darurat, pengunjung di taman ini menurun. Kondisi taman yang sepi pengunjung justru menyebabkan taman seperti kurang perawatan. Tidak ada tanaman hias yang ada di atas terowongan kecil padahal sebelumnya ada banyak tanaman di atas terowongan. Sekarang hanya menyisakan tanah di dalam polybag yang masih tersusun rapi di atas terowongan. Air mancur dan kolam yang berada di tengah taman juga kering sehingga suasana pada musim kemarau terasa gersang. Tanah di taman kering dan berdebu akibat musim kemarau. Beberapa tempat sampah yang sudah diberi keterangan untuk memisahkan sampah kering dan basah juga diabaikan oleh pengunjung. Tampak keduanya digunakan untuk jenis-jenis sampah yang bercampur menjadi satu. 


    Beberapa arena bermain anak juga mengalami kerusakan, salah satunya mainan mangkuk putar yang tuas putaran di tengahnya sudah tidak ada sehingga hanya menyisakan rangka luar berbentuk bola saja. Selain itu, kayu dari sangkar burung dara sudah lapuk. Semua burung dara tidak ada yang tinggal di dalam sangkar karena mungkin juga ada tumpukan kotoran di dalam sangkar yang tidak terlihat petugas setiap hari karena sulit dijangkau. Sebagai gantinya, burung-burung dara bertengger di dahan Pohon Trembesi. Banyak ditemukan sampah di pinggir pagar bagian luar yang berbatasan dengan sungai. Tampaknya, membuang sampah sembarangan masih dilakukan pengunjung taman. Namun, kebersihan taman di dalam pagar tetap bersih.

Dokumentasi pribadi: Pemandangan dari pinggir sungai

    Pagar pembatas taman dengan sungai hanya memiliki satu pintu, yaitu berada di sudut taman dekat jembatan yang digunakan untuk pergi ke sisi selatan jembatan. Bagi pengunjung yang membawa anak-anak diharapkan untuk selalu memantau jalan keluar-masuk ini. Di kaki penopang jembatan Jalan Jendral Urip Sumoharjo terdapat tumpukan sampah kayu dan bambu yang tersangkut. Sampah ini memang mengganggu pemandangan. Meskipun demikian, taman ini tetap menjadi taman yang cocok untuk melepas penat warga Kota Madiun dan pengunjung luar Kota Madiun.  

*Catatan: gambar diambil pada tanggal 10 Juli 2021 dengan tetap melakukan protokol kesehatan selama PPKM Darurat. 

Komentar