Candi Prambanan

Jika anda pernah berkunjung ke Yogyakarta, pasti tempat pertama yang terlintas di pikiran anda adalah Malioboro. Namun, jangan lupa dengan Candi Prambanan. Saat anda lewat jalan Yogyakarta-Solo, Candi Prambanan tinggi menjulang dengan megahnya

Dokumentasi pribadi

    Yogyakarta menjadi kota yang memiliki banyak situs purbakala peninggalan kerajaan-kerajaan, salah satunya yaitu candi Hindu terbesar di Indonesia dan juga salah satu candi terindah di Asia Tenggara. kompleks candi ini dibuat untuk memuliakan Trimurti. Tinggi candi utama yang dipersembahkan bagi Siwa, Dewa yang lebih diutamakan, adalah 47 meter dan berada di pusat kompleks bersanding dengan candi untuk Brahma dan Wishnu. Candi Prambanan terletak di kecamatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

    Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan kompleks candi ini dibangun dan atas perintah siapa. Hingga saat ini diduga pembangunan Candi Prambanan tidak lepas dari pengaruh Dinasti Sanjaya yang merupakan penguasa yang menganut agama Hindu sebagai tandingan dari Candi Borobudur yang dibangun oleh Dinasti Syailendra. Dugaan ini didasarkan pada isi prasasti Syiwagrha berangka tahun 778 Saka (856 M) pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Prasasti ini ditemukan tidak jauh dari Prambanan. Sesuai dengan nama prasasti tersebut, sebenarnya kompleks Candi Prambanan ini bernama Syiwagrha yang dalam Bahasa Sanskerta bermakna ‘Rumah Siwa’. Prasasti Syiwagrha ditulis pada saat pembangunan Candi Prambanan, yaitu sekitar 850 Masehi oleh Rakai Pikatan. 

    Karena ukurannya yang besar, Candi Prambanan tidak hanya dibuat oleh satu pemerintahan saja. Secara berkelanjutan, kompleks candi ini disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu kemudian berlanjut oleh raja-raja Medang Mataram seperti Raja Daksa dan Tulodong. Pada masa jayanya, kompleks Prambanan menjadi pusat keagamaan agama Hindu untuk mempelajari kitab Weda, melaksanakan berbagai ritual, dan upacara Hindu. Selain itu, upacara penting kerajaan juga dilakukan di sana. Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa pusat kerajaan di masa itu pasti dekat dengan Candi Prambanan. 

    Keberadaan Candi Prambanan dilupakan sekitar tahun 930-an akibat pusat pemerintahan berpindah ke Jawa Timur. Hal ini menimbulkan Candi Prambanan ditelantarkan begitu saja. Penyebab perpindahan ini belum pasti namun menurut perkiraan disebabkan oleh letusan hebat Gunung Merapi di utara Candi Prambanan atau perang dan perebutan kekuasaan. Kerusakan Candi Prambanan bertambah parah akibat gempa bumi pada abad ke-16.

    Di masa awal penemuan kembali candi ini oleh CA. Lons berkebangsaan Belanda pada tahun 1733, candi ini bernama Candi Roro Jonggrang. Nama ini berasal dari legenda turun temurun masyarakat sekitar reruntuhan candi yang tidak tahu dengan pasti latar belakang candi ini. Mereka mengaitkan legenda ini dengan sebuah arca di dalam candi utama. Arca ini diidentifikasi sebagai arca Durga Mahisasuramardhini. Namun, masyarakat sekitar menamainya Roro Jonggrang yang dikutuk menjadi arca. 

    Pada masa pendudukan Britania atas Jawa oleh Sir Thomas Stamford Raffles, dengan bawahannya seorang surveyor, Colin Mackenzie, menemukan reruntuhan ini dan memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, tetapi tidak terealisasikan dengan baik yang berakibat candi ini kembali ditelantarkan hingga berpuluh-puluh tahun. Ketidakseriusan ini menimbulkan penjarahan bagian-bagian berharga candi karena informasi keberadaannya yang sudah tersebar sepanjang 1880-an. 

    Peran Pendudukan Belanda sangat penting dalam pemugaran Candi Prambanan tetapi sayangnya tidak semua arkeolog melakukan pemugaran dengan baik dan benar. Cukup sulit untuk melakukan rekonstruksi Candi Prambanan dengan tumpukan batu-batu yang teracak. Beberapa dari mereka menaruh batu-batu itu sembarangan. namun, upaya serius dimulai pada tahun 1930-an. Candi utama rampung pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno. Pada 27 Mei 2006, gempa bumi berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang daerah Bantul dan sekitarnya menyebabkan kerusakan yang signifikan pada Candi Prambanan seperti pecahan batu besar, lepasnya panil-panil ukiran, dan kemuncak wajra yang berjatuhan. Atas kesigapan pemerintah dan Balai Arkeologi Yogyakarta, kompleks Candi Prambanan dapat kembali dibuka untuk umum dalam waktu singkat. 

    Kompleks taman purbakala Prambanan tidak hanya mencakup kompleks Prambanan saja melainkan juga candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. Jadi, anda harus menyempatkan untuk berkunjung ke sana. Jaraknya tidak jauh dan anda bisa menyewa sepeda atau naik mobil wisata komples Prambanan. Jika anda perhatikan, candi Sewu dan Candi Prambanan juga dibangun dengan ukuran yang besar, luas dan terdiri dari beberapa candi (kompleks candi). Namun, Candi Sewu adalah candi agama Buddha. Keharmonisan dalam hidup beragama seperti yang ditunjukkan dari kedua situs dalam satu kawasan ini patut kita contoh dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk. Saat ini, Candi Prambanan tidak hanya untuk menggelar upacara keagamaan Hindu saja, melainkan juga diselenggarakan pertunjukan seni Sendratari Ramayana dan konser yang menjadi terkenal di dalam dan luar negeri  

Komentar