Menikmati Pemandangan Air Terjun Sedudo di Nganjuk

 


    Air Terjun Sedudo adalah objek wisata utama yang ada di Kabupaten Nganjuk yang wajib untuk dikunjungi. Lokasi Air Terjun Sedudo berada di lereng Gunung Wilis pada ketinggian 1438 mdpl dan tinggi air terjun sekitar 105 meter. Air Terjun Sedudo juga kental dengan budaya lokal yang terus dilestarikan dari zaman Kerajaan Majapahit. Selain itu, di sekitar Air Terjun Sedudo juga banyak ditemukan wisata alam lainnya yang tidak kalah menarik. 

Lokasi

    Air Terjun Sedudo berada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jarak antara Air Terjun Sedudo dengan pusat kota Nganjuk sekitar 30 km. Kondisi jalan beraspal masih bagus. Setelah melewati pintu masuk air terjun, pengunjung masih harus menempuh perjalanan singkat untuk mendekat ke kawasan air terjun. Jalanan akan naik-turun dan berkelok. Parkiran kendaraan yang luas berada di ujung jalan beraspal.

Dokumentasi Pribadi: Jalan menuju ke Air Terjun Sedudo. Tampak air terjun terlihat di kejauhan

Fasilitas
    Keterangan: Pengamatan dilakukan pada tanggal 7 Januari 2023
    Fasilitas yang disediakan di kawasan Air Terjun Sedudo antara lain:
  1. Kamar mandi umum
  2. Meja dan kursi
  3. Kios penjual makanan dan minuman
  4. Parkiran kendaraan
  5. Musala
  6. Saung
    Di dekat parkiran kendaraan ada bangunan dua lantai yang digunakan untuk menikmati pemandangan air terjun. Dari atas bangunan dua lantai ini pengunjung memiliki jarak pandang yang lebih luas termasuk melihat bagian bawah air terjun. Banyak pepohonan berukuran besar yang ada di sekitar air terjun. Pengunjung yang berswafoto dari sini akan mendapatkan latar belakang pemandangan air terjun dan tebing batu yang dihiasi oleh pepohonan pinus. Jika pengunjung datang pada waktu yang tepat, biasanya pada musim penghujan, kabut akan dengan lembut melayang di atas puncak tebing batu dan menembus pepohonan pinus. 

Dokumentasi Pribadi: Pemandangan Air Terjun Sedudo

    Jalan menuju ke bawah air terjun berupa tangga yang dibuat dari batu dan semen. Pengunjung harus menyiapkan tenaga yang cukup untuk naik dan turun tangga ini. Jumlah anak tangga tidak terlalu banyak, tetapi setiap anak tangga cukup tinggi dan banyak belokan. Di tengah perjalanan, pengunjung bisa beristirahat di pinggir tangga dan melihat keindahan air terjun sejenak. Ada beberapa lokasi istirahat di pinggir tangga yang dilengkapi dengan saung.

    Setelah berhasil mencapai dasar air terjun, pengunjung akan melihat deretan kios penjual makanan, minuman, baju, dan sebagainya yang berada di sepanjang aliran sungai yang berasal dari air terjun. Kondisi pinggiran sungai memang sudah berubah menjadi jalan beton. Meskipun demikian, pengunjung akan merasa lebih nyaman berjalan-jalan di sepanjang aliran sungai yang bersih dan lebih tertata. 

Dokumentasi Pribadi: Parkiran kendaraan dan kios-kios penjual di Air Terjun Sedudo

    Keterbatasan ruang menyebabkan atap kios dicor agar bisa dimanfaatkan menjadi tempat makan dan bersantai. Tangga outdoor untuk naik ke atas kios terbuat dari besi. Fasilitas meja kursi di lantai dua kios ini bebas digunakan untuk umum. Selain itu, jumlah kamar mandi umum ada banyak dan kebersihannya sangat terjaga. 

Budaya di Air Terjun Sedudo
    Budaya lokal yang ada di Air Terjun Sedudo adalah Siraman Sedudo. Acara yang dipimpin oleh Bupati Nganjuk tersebut diadakan setiap tahun pada Bulan Suro atau Bulan Muharam. Melalui acara Siraman Sedudo, masyarakat mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan dan berdoa supaya masyarakat mendapatkan keselamatan serta terhindar dari malapetaka. Siraman Sedudo atau disebut juga dengan upacara Prana Pratistha terdiri dari pementasan tari tradisional, larung sesaji, pengambilan Tirta Amerta, dan mandi bersama. Rangkaian acara diakhiri dengan Gunungan Apem yang menjadi rebutan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. 

Dokumentasi Pribadi: Pemandangan Air Terjun Sedudo dari parkiran kendaraan

    Prana Pratistha sudah dilakukan sejak masa Kerajaan Majapahit. Pada masa itu Air Terjun Sedudo digunakan untuk mencuci senjata pusaka milik raja dan patih kerajaan. Pada masa Kerajaan Islam, Air Terjun Sedudo dikenal sebagai tempat bertapa seorang tokoh penyebar Agama Islam pertama di Nganjuk, yaitu Ki Ageng Ngaliman. 

Kebersihan Kawasan Air Terjun Sedudo
    Pada pengamatan yang dilakukan tanggal 7 Januari 2023, jalanan depan kios dan halaman depan air terjun bersih dari sampah. Sebaliknya, banyak tumpukan sampah plastik di belakang kios yang tidak terlihat langsung dari jalanan. Pihak yang seharusnya bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan Air Terjun Sedudo adalah pedagang dan pengunjung tempat wisata. Pedagang sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan mengingatkan pengunjung untuk membuang sampah di tempat sampah. Kesadaran pengunjung juga perlu ditingkatkan sehingga keindahan Air Terjun Sedudo bisa dinikmati semua orang. 

Sumber:
    Gelar Tradisi Siraman Sedudo, Pikat Wisatawan Asing 7 Negara. (2019, September 15). Diakses pada Januari 30, 2023 dari www.nganjukkab.go.id: https://www.nganjukkab.go.id/home/detail-kabar/gelar-tradisi-siraman-sedudo-pikat-wisatawan-asing-7-negara pukul 14.42 WIB

Komentar