Taman Wisata Waduk Bening Widas adalah sebuah
bendungan yang berada di dalam Hutan Saradan, Kabupaten Madiun. Keindahan
waduk yang luas, pepohonan besar yang rimbun, dan Gunung Pandan yang menjulang
tinggi di kejauhan bagai lukisan yang tidak ada duanya.
Lokasi
Waduk Bening Widas berada di Dukuh Petung,
Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Jarak dari pusat kota
Kabupaten Madiun kurang lebih 17 km, sedangkan jarak dari pusat kota Kabupaten
Nganjuk kurang lebih 20 km. Jalan utama untuk menuju ke Waduk Bening Widas
adalah Jalan Raya Saradan. Jalan masuk menuju ke kawasan Waduk Bening Widas
ditandai dengan adanya gapura dan papan nama Waduk Bening Widas di sebelah
utara jalan raya.
Porang dan Kerajinan Kayu Jati
Sepanjang perjalanan pengunjung akan melihat
rimbunan pepohonan jati karena Kecamatan Saradan termasuk dalam Perum
Perhutani KPH Saradan. Wilayah Saradan terkenal dengan budidaya tanaman Porang
Porang (Amorphopallus onchopillus) pertama
kali dibudidayakan di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Porang dikenal sebagai tanaman liar yang banyak tumbuh di bawah pohon.
Kemudian, Pedagang dari Nganjuk memperkenalkan umbi Porang kepada masyarakat
sebagai komoditas yang menguntungkan. Sejak saat itu, banyak orang yang
memburu umbi Porang di dalam hutan. Akibatnya, jumlah Porang semakin menurun
di alam liar.
Pada tahun 1984, masyarakat berinisiatif untuk
membudidayakan tanaman Porang. Mereka menanam bibit Porang di dalam hutan
milik Perum Perhutani KPH Saradan. Porang ditanam di bawah naungan pohon Sono
dan Jati yang banyak tumbuh di dalam Hutan Saradan. Pada tahun 1987,
Masyarakat Desa Klangon berhasil melakukan panen Porang pertama kali dengan
keuntungan yang besar. Budidaya Porang di dalam Hutan Saradan dinilai sangat
menguntungkan masyarakat dan tidak merusak hutan karena Porang bisa ditanam di
bawah pohon sehingga Perum Perhutani KPH Saradan mengizinkan budidaya Porang
dilanjutkan.
Porang menjadi umbi yang sangat menguntungkan
hingga menembus pasaran luar negeri. Umbi Porang diekspor hingga ke Cina,
Australia, Vietnam, dan Jepang. Umbi Porang banyak digunakan sebagai bahan
baku kosmetik, tepung, penjernih air, makanan, lem, mie, dan
jelly.
Hutan Saradan didominasi oleh Pohon Jati.
Masyarakat sekitar hutan menggunakan kayu jati sebagai kerajinan tangan dan
perabot dengan bentuk yang unik dan indah. Ada yang dibuat menjadi kursi,
meja, lemari, bingkai foto, bingkai cermin, vas bunga, rak, patung, kap lampu,
dan sebagainya. Bagian pohon jati yang terkenal adalah akarnya yang bisa
dibuat menjadi kursi atau meja dengan bentuk yang artistik.
|
Dokumentasi Pribadi: Gambar atas: Kios perajin kayu jati; Gambar
bawah: Tanaman Porang yang ditanam di bawah naungan pohon di Hutan
Saradan
|
Penjual perabot dan kerajinan tangan dari
kayu jati banyak berjualan di kios semi permanen di pinggir jalan raya.
Selain penjual kerajinan olahan kayu jati, ada juga penjual makanan minuman
dan burung hias. Kios-kios mereka berdempetan dan ada halaman parkir yang
luas di depannya. Jadi, pengunjung bisa menggunakan kawasan pedagang
tersebut sebagai rest area.
Waduk Saradan
Jika pengunjung berangkat dari pusat kota
Kabupaten Madiun, maka pengunjung akan melewati Waduk Saradan yang berada di
pinggir Jalan Raya Saradan. Jalan Raya Saradan memotong tepat di tengah
waduk sehingga pemandangan di kedua sisi jalan raya adalah permukaan air
waduk yang luas.
Sebenarnya Waduk Saradan hanyalah sebuah
genangan air yang bisa mengering di musim kemarau yang panjang. Genangan air
ini disebut waduk karena terlihat luas seperti waduk. Oleh karena itu, tidak
ada pintu air atau tanggul layaknya sebuah waduk. Penerangan yang ada hanya
lampu jalan raya dan lampu dari rumah warga.
|
Dokumentasi Pribadi: Jalan Raya Saradan di tengah Waduk
Saradan
|
Di sebelah utara waduk dibatasi dengan Jalan
Tol Ngawi-Kertosono dan di sebelah selatan waduk dibatasi dengan rel kereta
api jurusan Kabupaten Madiun - Kabupaten Nganjuk. Pada musim kemarau, air di
Waduk Saradan surut. Bahkan waduk bisa mengering sampai ke dasarnya jika musim
kemarau terlalu panjang. Warga sekitar menggunakan dasar waduk yang kering
untuk menanam padi.
|
Dokumentasi Pribadi: Gambar atas: kereta api yang melintas di pinggir
Waduk Saradan; Gambar bawah: pemandangan Waduk Saradan dari pinggir
jalan raya
|
Ada beberapa warung yang berjualan di
pinggir waduk. Angin yang bertiup di atas pepohonan dan pemandangan waduk
membuat suasana hati menjadi tenang dan rasa lelah setelah perjalanan
panjang menjadi hilang. Siang hari di musim penghujan adalah waktu yang
tepat untuk bersantai di sini.
Di perjalanan selanjutnya mungkin pengunjung
akan menemukan genangan air yang serupa Waduk Saradan, tetapi ukurannya
lebih kecil dan dikeliling oleh lahan persawahan dan pemukiman warga.
Jalan Masuk ke Kawasan Waduk Bening Widas
Jalan menuju ke Waduk Bening Widas adalah jalan beraspal. Waduk Bening Widas
berada di dalam hutan Saradan. Pohon-pohon Jati dengan tanaman Porang di
bawah naungannya menghiasi kedua sisi jalan masuk.
Setelah pengunjung melewati loket masuk, ada
Jembatan Tol Waduk Bening Widas. Pemandangan dari atas jembatan adalah Jalan
Tol Ngawi - Kertosono yang membelah bukit.
|
Dokumentasi Pribadi: Jalan Tol Ngawi – Kertosono di dekat loket masuk
Waduk Bening Widas
|
Setelah melewati hutan jati, pengunjung akan
melintasi jalan di atas tanggul yang panjang. Pemandangan dari atas tanggul
adalah Gunung Pandan, Waduk Bening Widas, Hutan Jati, dan pepohonan Trembesi
berukuan besar di tempat tujuan. Semuanya berpadu menjadi satu seperti lukisan
yang indah. Dokumentasi Pribadi: Jalan di atas tanggul Waduk Bening Widas
|
Dokumentasi Pribadi: Jalan di atas tanggul Waduk Bening Widas
|
Setelah memasuki kawasan Pohon Trembesi, ada
percabangan jalan. Di sudut percabangan jalan ada Gedung Gardu Pandang
Bendungan Bening. Di depan gedung tersebut ada prasasti peresmian sebagai
berikut:
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
BENDUNGAN SERBAGUNA BENING
Dibuka Dengan Resmi Oleh
Presiden Republik Indonesia
SOEHARTO
Madiun, Selasa 27 April 1982
|
Dokumentasi Pribadi: Prasasti di percabangan jalan
|
Percabangan jalan tersebut mengarah ke dua
tempat wisata yang berada di sisi waduk yang berbeda. Jika pengunjung
memilih jalan lurus, maka pengunjung akan langsung tiba di tempat wisata
yang letaknya menjorok ke tengah waduk. Di ketiga sisinya dikelilingi oleh
Waduk Bening Widas.
Jika pengunjung memilih jalan ke kanan, maka
pengunjung akan melewati tanggul waduk dekat pintu air waduk. Papan nama
Waduk Bening dipasang di tengah tanggul. Dengan latar belakang waduk dan
Gunung Pandan, papan nama Waduk Bening cocok sebagai tempat swafoto.
Dari dekat pintu air waduk akan terlihat
papan nama Waduk bening berukuran besar dan berwarna-warni yang dipasang di
tempat wisata sisi timur waduk. Terdapat pagar apung di dekat pintu air
supaya perahu dan pemancing tidak mendekati pintu air.
|
Dokumentasi Pribadi: Pintu air Waduk Bening Widas
|
Untuk memudahkan identifikasi, tempat wisata
di daratan yang menjorok ke waduk disebut tempat wisata sisi kiri dan tempat
wisata di dekat pintu air disebut tempat wisata sisi kanan.
Tempat Wisata di Waduk Bening Widas
Keterangan: Pengamatan dilakukan pada
tanggal 7 Januari 2023
|
Dokumentasi Pribadi: Peta wisata Waduk Bening Widas
|
Waduk Bening Widas memiliki luas sekitar 570
hektare. Waduk ini bisa menampung air sebanyak 33 juta meter kubik. Nama
waduk di Saradan ini sebenarnya adalah Waduk Bening. Nama Widas berasal dari
nama sungai yang dibendung menjadi waduk, yaitu Sungai Widas. Sungai Widas
adalah salah satu anak Sungai Brantas. Hulu dari Sungai Widas berasal dari
Pegunungan Kendeng. Nama Widas lebih populer sehingga Waduk Bening sering
disebut sebagai Waduk Widas atau Waduk Bening Widas.
Pemandangan utama waduk adalah Gunung Pandan
yang jaraknya dekat dengan waduk. Gunung Pandan merupakan puncak tertinggi
dari Pegunungan Kendeng yang memanjang dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
hingga Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dari waduk juga terlihat Gunung
Wilis yang lebih besar dan tinggi daripada Gunung Pandan di kejauhan.
Waduk Bening Widas dikelola oleh Perusahaan Umum
(Perum) Jasa Tirta I. Bendungan dimanfaatkan untuk pengairan sawah, wisata,
daerah resapan air, dan pembangkit listrik tenaga minihidro
Berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di
Taman Wisata Waduk Bening Widas antara lain:
- Wisata alam
- Wisata kuliner
- Area bermain
- Camping ground
- Prewedding
- Event
- Spot selfie
- Spot pemancingan
Tempat Wisata Sisi Kiri
Fasilitas di tempat wisata sisi kiri antara
lain:
- Wahana permainan anak outdoor
- Kios/warung
- Toilet
- Musala
- Tempat parkir
Semua fasilitas berada di bawah naungan
Pohon Trembesi sehingga pengunjung tidak perlu khawatir kepanasan saat siang
hari. Ada lahan parkir yang cukup luas untuk menampung sepeda motor dan
mobil. Wahana permainan anak berada di sebelah timur jalan, sedangkan
kios/warung, toilet, dan musala berjejer di sebelah barat jalan.
|
Dokumentasi Pribadi: Wahana permainan anak outdoor di tempat wisata
sisi kiri
|
Di sebelah timur wahana permainan anak ada
padang rumput landai yang merupakan tepi danau. Berbagai acara sering
diselenggarakan di padang rumput ini, misalnya panggung hiburan. Dengan adanya
padang rumput yang luas membuat jarak antara wahana permainan anak dengan air
waduk cukup jauh sehingga orang tua lebih mudah mengawasi anak.
|
Dokumentasi Pribadi: Padang rumput di tepi Waduk Bening Widas
|
Di sebelah utara ada daratan sempit yang
menjorok ke tengah waduk. Jalan di tengahnya sempit dan diapit dengan
Pohon-Pohon Trembesi. Di ujung jalan ada sebuah gazebo. Di sepanjang daratan
sempit ini ditumbuhi semak-semak belukar sehingga air waduk tidak terlihat
langsung berbatasan dengan daratan.
|
Dokumentasi Pribadi: Gazebo di ujung jalan tempat wisata sisi kiri
|
Tempat Wisata Sisi Kanan
Fasilitas di tempat wisata sisi kanan antara
lain:
- Musala
- Toilet
- Lapangan Futsal
- Flying Fox
- Kios/warung
- Dermaga
- Wahana permainan anak outdoor
- Kebun binatang mini
- Gazebo
- Tempat parkir
- Kereta Wisata
Flying fox, kereta wisata, dan kebun
binatang mini pada saat pengamatan sudah tidak beroperasi. Kebun binatang
mini hanya menyisakan kandang-kandang kosong saja. Lokasi kebun binatang
mini berada di halaman Gedung Control House Perum Jasa Tirta I.
|
Dokumentasi Pribadi: Gazebo di tepi waduk
|
Semua fasilitas di tempat wisata sisi kanan
juga berada di bawah naungan Pohon Trembesi. Jumlah wahana permainan anak di
tempat wisata sisi kanan tidak sebanyak jumlah permainan anak di tempat wisata
sisi kiri. Ada beberapa gazebo berukuran besar di tepi waduk.
|
Dokumentasi Pribadi: Perahu yang melintas di Waduk Bening Widas
|
Dermaga yang ada di Waduk Bening Widas
digunakan untuk tempat bersandar perahu dan speedboat. Pengunjung
bisa menyewa speedboat untuk mengelilingi bagian waduk di dekat
dermaga. Harga penyewaan speedboat saat pengamatan tanggal 7 Januari
2023 antara lain:
- Satu kali putaran : Rp 60.000
- Dua kali putaran : Rp 100.000
- Tiga kali putaran : Rp 150.000
|
Dokumentasi Pribadi: Dermaga Waduk Bening Widas
|
Di dekat dermaga ada dua prasasti peresmian
penanaman pohon yang dilakukan oleh dua presiden Indonesia. Prasasti pertama
ada di depan dermaga. Isinya sebagai berikut:
POHON INI
DITANAM OLEH PRESIDEN RI
Bpk. SOEHARTO
TGL 27 APRIL 1982
|
Dokumentasi Pribadi: Prasasti di depan dermaga
|
Prasasti kedua ada di sisi utara dermaga.
Isinya sebagai berikut:
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, telah ditanam "Pohon
Trembesi" pada hari Selasa, 19 Januari 2010 di Bendungan Bening Kabupaten
Madiun oleh:
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
|
Dokumentasi pribadi: Prasasti di sebelah dermaga
|
Di ujung tempat wisata sisi kanan ada Pohon
Trembesi berukuran besar yang dahannya sampai merunduk dekat tanah. Di
dekatnya ada daratan landai berumput yang cocok digunakan untuk
bersantai.
Tradisi di Waduk Bening Widas
Masyarakat sekitar Waduk Bening Widas
memiliki tradisi larung sesaji yang dilakukan pada penghujung Bulan Muharram
atau dalam penanggalan Jawa disebut dengan 29 Suro. Acara larung sesaji
bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan alam sebagai ungkapan rasa
syukur atas melimpahnya hasil bumi, salah satunya di bidang perikanan di
Waduk Bening.
Pada tanggal 29 September 2019, masyarakat
dan beberapa pihak dari instansi pemerintahan memeriahkan larung sesaji di
Waduk Bening. Tidak seperti larung sesaji yang sudah dilakukan sebelumnya,
masyarakat membuat tumpeng berbentuk ikan raksasa yang terbuat dari pakan
ikan. Tumpeng ini diberi nama Tumpeng Bogomulyo dan beratnya mencapai 200
kg. Tumpeng dari pakan ikan tersebut akan menjadi makanan tambahan bagi ikan
Nila dan Mujair yang hidup di Waduk Bening Widas.
Peraturan
Di dalam Waduk Bening Widas ada banyak ikan
konsumsi. Pengunjung boleh memancing ikan di waduk, tetapi harus tetap
mengikuti peraturan yang berlaku. Papan peraturan banyak dipasang di pinggir
waduk. Isi dari salah satu papan peraturan, yaitu
PERINGATAN!!!
Dilarang Melakukan Penangkapan Ikan Dengan:
- Setrum ikan
- Racun ikan
- Bom ikan
Selain itu, ada juga peraturan yang
menghimbau pengunjung untuk tidak mandi di waduk dan memancing ikan di
tanggul atau dekat pintu air waduk. Diharapkan pengunjung tetap mematuhi
peraturan karena sudah banyak kecelakaan menimpa pemancing yang kurang
berhati-hati atau tidak mematuhi peraturan.
Sumber:
-
Porang, Komoditi Andalan Perhutani Saradan. (n.d.). Diakses pada
Januari 13, 2023 dari www.perhutani.co.id:
https://www.perhutani.co.id/porang-berkembang-di-saradan/ pukul 15.57
WIB
-
Petani Klangon Saradan Ingin Punya Pabrik Pengolahan Porang.
(2021, Juni 25). Diakses pada Januari 13, 2023 dari
kominfo.jatimprov.go.id:
https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/petani-klangon-saradan-ingin-punya-pabrik-pengolahan-porang
pukul 15.58 WIB
-
Bendungan Bening. (n.d.) Diakses pada Januari 14, 2023 dari
id.m.wikipedia.org: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bendungan_Bening
pukul 16.08 WIB
-
Tumpeng Ikan Raksasa Dilarung di Waduk Bening Madiun. (2019,
September 29). Diakses pada Januari 15, 2023 dari
kominfo.jatimprov.go.id:
https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/tumpeng-ikan-raksasa-dilarung-di-waduk-bening-madiun
pukul 13.15 WIB
Komentar
Posting Komentar