Embung Pilangbango Calon Destinasi Wisata Kota Madiun

    

    Embung Pilangbango adalah embung yang digunakan untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah timur Kota Madiun. Embung Pilangbango diwarnai dengan sejumlah masalah dalam proses pembangunannya. Meskipun demikian, Embung Pilangbango bisa menjadi destinasi wisata yang bagus di Kota Madiun.

Lokasi

    Embung Pilangbango berada di Jalan Pilang Dwija, Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madun, Jawa Timur. Untuk masuk ke Embung Pilangbango harus melewati Jembatan Kalipiring karena antara embung dengan Jalan Pilang Dwija dipisahkan dengan sungai. Di dekat embung terdapat jalur rel kereta api Kota Madiun - Caruban dan Taman Kelun.

Dokumentasi Pribadi: Jembatan Kalipiring

    Embung Pilangbango memiliki luas 1,1 hektare, sedangkan luas total lahannya adalah 2,2 hektare. Sebelumnya, lahan tersebut adalah sebuah penampungan sampah yang berbatasan dengan persawahan dan rumah-rumah warga.

Pembangunan Embung Pilangbango
    Embung Pilangbango dibangun tanggal 28 Maret 2014 dan ditargetkan selesai pada bulan Desember 2014. Lahan seluas 2,2 hektare yang digunakan untuk embung sebelumnya merupakan sebuah penampungan sampah. Pengalihfungsian lahan ini tentu saja sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar karena bau busuk dan timbunan sampah hilang. Proyek pembangunan Embung Pilangbango diharapkan bisa mengakhiri masalah banjir di musim penghujan. Daya tampung air di embung bisa mencapai sekitar 150.000 meter kubik. 

    Sayangnya, pembangunan Embung Pilangbango gagal diselesaikan sesuai jadwal. Bahkan, pembangunannya kurang perhitungan yang tepat. Ternyata tanah di bawah embung sangat labil sehingga dinding beton embung ambles. Proyek pembangunan embung dinilai asal-asalan karena ada dugaan korupsi. Tindak lanjut dari masalah tersebut adalah perencanaan ulang proyek embung dan penyelidikan kasus korupsi dana pembangunan. 

    Pada tahun 2018, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pembangunan Embung Pilangbango. Pembangunan dimulai dengan perbaikan terhadap konstruksi lama. Pembangunan fisik embung akhirnya selesai pada bulan Desember 2018. 

Rencana untuk Embung Pilangbango
    Embung Pilangbango berbentuk persegi dan di sekelilingnya terdapat sisa lahan yang luas. Pemerintah Kota Madiun berencana untuk menambahkan fungsi hiburan di Embung Pilangbango seperti taman, rest area untuk rute sepeda 15 km, area pemancingan ikan, hingga wisata kuliner. Jika rencana tersebut berhasil dilaksanakan, maka Embung Pilangbango akan menjadi tempat wisata air baru di Kota Madiun sekaligus menambah pendapatan masyarakat sekitar dengan berjualan di kawasan wisata Embung Pilangbango. 

    Pemerintah membangun fasilitas rest area untuk rute sepeda 15 km berupa saung-saung di sisi selatan embung dan payung permanen di sisi utara embung. Berbagai event untuk mempersiapkan sekaligus memperkenalkan Embung Pilangbango kepada masyarakat luas dilaksanakan oleh pemerintah Kota Madiun seperti acara memancing ikan. Sayangnya, banyak event yang dibatalkan pelaksanaannya karena pandemi covid-19.  

Pengamatan Tanggal 5 Januari 2023
    Belum ada kemajuan proyek lanjutan di Embung Pilangbango. Payung-payung permanen di sisi utara embung masih belum dilengkapi dengan kursi. Namun, saung-saung di sisi selatan embung sudah bisa digunakan oleh pengunjung. 

Dokumentasi Pribadi: gambar kiri: di sisi utara embung ada payung-payung permanen; gambar kanan: di sisi selatan embung ada saung-saung dan payung permanen

    Pengunjung gratis masuk ke Embung Pilangbango. Kendaraan pribadi boleh masuk hingga ke lahan berlantai paving di pinggir embung. Namun, palang pintu masuk ke embung tidak dibuka dengan lebar sehingga hanya kendaraan roda dua yang muat melewati palang pintu. Kendaraan pengunjung tidak bisa mendekat ke saung sehingga pengunjung harus berjalan kaki menyurusi jalan berpaving di pinggir embung. Embung Pilangbango tidak cocok dikunjungi pada siang hari karena belum ada pepohonan. Kondisi ini sangat disayangkan karena pembangunan yang gencar dilaksanakan Pemkot Madiun tidak dirasakan hingga ke Embung Pilangbango.

    Selama pengamatan, Embung pilangbango sepi pengunjung. Tidak ada penjual makanan minuman keliling yang mangkal di dalam kawasan embung. Namun, ada satu rumah warga di dalam kawasan embung yang menjual makanan dan minuman di teras rumahnya.  
Meskipun Embung Pilangbango belum siap menjadi destinasi wisata, peraturan sudah ditetapkan guna menjaga ketertiban dan mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi di Embung Pilangbango. Peraturan tersebut antara lain:
    1. Dilarang melewati pagar pembatas di sekeliling embung
    Pagar besi yang dipasang cukup tinggi sehingga pengunjung tidak bisa melompati pagar dengan mudah
    2. Dilarang  membuang sampah di halaman embung maupun di dalam embung
    3. Dilarang  memancing atau menjala di dalam embung
    Di dalam embung ada banyak ikan konsumsi, misalnya ikan nila dan lain-lain yang benihnya sudah ditebar sejak peresmian embung dan persiapan event memancing yang batal dilaksanakan akibat pandemi covid-19. 
    4. Dilarang  berenang atau bermain air di dalam kolam embung

Dokumentasi Pribadi: Pemandangan dari salah satu sudut Embung Pilangbango. Tampak depan: tempat untuk prasasti peresmian kosong

    Ketiadaan wisata alam di Kota Madiun membuat pemkot memutuskan untuk membuat banyak wisata buatan. Embung Pilangbango bisa menjadi salah satu wisata buatan yang indah jika dilengkapi dengan pepohonan yang rimbun dan taman yang menghiasi halaman embung. Diharapkan proyek lanjutan Embung Pilangbango segera dilaksanakan agar kawasan embung dan sekitarnya mengalami peningkatan ekonomi yang lebih baik. 

    Sumber:
  1. Pemkot Madiun Anggarkan Rp15 Miliar Lanjutkan Embung Pilangbango. (2017, Desember 7). Diakses pada Januari 12, 2023 dari jatim.antaranews.com: https://jatim.antaranews.com/berita/245324/pemkot-madiun-anggarkan-rp15-miliar-lanjutkan-embung-pilangbango pukul 12.53 WIB
  2. Tak Selesai, Proyek Embung Rp 18,76 Miliar Disuntik Anggaran Rp 4 M. (2015, Januari 1). Diakses pada Januari 12, 2023 dari surabaya.tribunnews.com: https://surabaya.tribunnews.com/2015/01/01/tak-selesai-proyek-embung-rp-1876-miliar-disuntik-anggaran-rp-4-m pukul 12.48 WIB
  3. Resmikan Embung Pilangbango, Wali Kota Madun Sebut Banyak Manfaat Positif. (2018, Desember 21). Diakses pada Januari 12, 2023 dari timesindonesia.co.id: https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/193716/resmikan-embung-pilangbango-wali-kota-madiun-sebut-banyak-manfaat-positif pukul 13.26 WIB
  4. Hidupkan Kembali Embung Pilangbango. (2021, Mei 29). Diakses pada Januari 12, 2023 dari radarmadiun.jawapos.com: https://radarmadiun.jawapos.com/berita-daerah/madiun/29/05/2021/hidupkan-kembali-embung-pilangbango/ pukul 13.48 WIB

Komentar