Monumen Perjuangan 1945 adalah bangunan
peringatan perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Monumen ini lebih
dikenal dengan nama Taman Obor. Namun, nama Monumen Perjuangan 1945 masih
tertera di prasasti peresmian. Pengunjung bisa bersantai di taman sekaligus
belajar perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Keterangan: Pengamatan dilakukan pada tanggal
16 Agustus 2022
Lokasi
Lokasi Taman Obor berada di Jalan S. Parman
No.26, Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun,
Provinsi Jawa Timur. Di sebelah utara Monumen Perjuangan 1945 terdapat kantor
Kelurahan Oro-Oro Ombo. Taman Obor juga berdekatan dengan pusat perbelanjaan
dan kafe.
Fasilitas
1. Tempat duduk
2. Lapak Taman Obor
3. Tempat parkir kendaraan
|
Dokumentasi pribadi – Lapak Taman Obor
|
Taman di Monumen Perjuangan 1945
Taman yang ada di sekitar monumen dipenuhi
oleh pepohonan yang rindang. Sebelum kondisinya seperti saat ini, pemandangan
monumen dari Jalan S. Parman terhalang oleh pepohonan. Setelah rehabilitasi,
taman menjadi lebih tertata rapi dan bersih. Tanaman hias banyak ditanam di
dalam taman sehingga udaranya menjadi lebih sejuk dan asri.
Jalan di dalam taman sudah dicor sehingga
lebih bersih. Kursi taman dilengkapi dengan meja dan payung besar sehingga
lebih teduh.
Sering kali tukang becak beristirahat di bawah
pohon yang ada di Taman Obor. Pengendara sepeda motor juga sering beristirahat
di dalam Taman Obor. Jika pengunjung taman merasa lapar atau haus bisa menuju
ke Lapak Taman Obor.
|
Dokumentasi pribadi – Taman Obor
|
Lapak Taman Obor
Lapak Taman Obor adalah tempat para pedagang
berjualan makanan dan minuman. Lokasinya berada di barat laut Taman Obor.
Lahan parkir kendaraan yang ada di dekat Lapak Taman Obor hanya cukup untuk
menampung sepeda motor. Lokasi Taman Obor berdekatan dengan pemukiman yang
padat sehingga taman kekurangan lahan kosong untuk parkiran kendaraan. Jika
pengunjung mengendarai mobil, maka mobil hanya bisa diparkir di pinggir
jalan.
Bentuk Monumen
Monumen Perjuangan 1945 berbentuk seperti
obor dengan nyala api yang tinggi. Di atas monumen terdapat 4 patung pejuang
kemerdekaan. Di bagian bawah monumen terdapat dua prasasti yang salah
satunya prasasti peresmian monumen dan relief yang menceritakan perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
|
Dokumentasi pribadi – Relief di Monumen Perjuangan 1945
|
Prasasti 1:
“Tandang Sabaya Ambuka Praja”
Prasasti 2:
Monumen Perjuangan 1945
Diresmikan Oleh
DAN REM 081
DHIROT SAHA JAYA
Madiun, 10 Nopember 1984
Suhardjo BS
Kolonel INF NRP 19063
|
Dokumentasi pribadi – Dua prasasti di Monumen Perjuangan 1945
|
Plakat Tokoh Perjuangan Kemerdekaan
Di dalam Taman Obor terdapat banyak plakat
berbentuk berlian yang transparan. Informasi di plakat adalah biografi
singkat tokoh perjuangan kemerdekaan beserta dengan fotonya. Para pahlawan
yang tertera di plakat Taman Obor antara lain:
|
Dokumentasi pribadi – Plakat tokoh perjuangan
|
1. Sentot Prawirodirdjo
“Era Sebelum Kemerdekaan”
Sentot Prawirodirdjo dijuluki Sang Harimau
dari Madiun. Seorang Panglima Perang pada masa Perang Diponegoro. Gelar Ali
Pasha yang juga berarti Panglima Tinggi didapatkan Sentot Prawirodirdjo oleh
Kerajaan Turki saat dia belajar ilmu kemiliteran dan perang di Turki.
2. Dr. Wahidin Sudirohusodo
“Era Kebangkitan”
Lahir: Yogyakarta, 7 Januari 1852
Wafat: Yogyakarta, 26 Mei 1917
Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah penggagas
berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van
Inlandsche Artsen Jakarta dan mendorong terciptanya Budi Utomo pada 20 Mei
1908.
3. Mohamad Yamin
“Era Kebangkitan”
Lahir: Sawahlunto, 24 Agustus 1903
Wafat: Jakarta, 17 Oktober 1962
Mohamad Yamin adalah sastrawan, sejarawan,
budayawan, politikus, dan ahli hukum. Selama perumusan Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928, merupakan salah satu tokoh yang mendorong Bahasa Indonesia
untuk digunakan sebagai bahasa persatuan dan putra putri Bangsa Indonesia
berikrar “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU YAITU
INDONESIA.
4. Dr. Sutomo
“Era Kebangkitan”
Lahir: Nganjuk, 30 Juli 1888
Wafat: Surabaya, 30 Mei 1938
Dr. Sutomo yang bernama asli Subroto ketika
belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), bersama rekan-rekannya mendirikan Budi
Utomo (BU) pada 20 Mei 1908. Sebagai organisasi modern pertama di Indonesia
yang menjadi pelopor kebangkitan nasional untuk menunjukkan kehidupan Bangsa
Indonesia.
5. Ki Hajar Dewantara
“Era Perjuangan”
Lahir: Pakualaman, 2 Mei 1889
Wafat: Yogyakarta, 26 April 1959
Ki Hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan
kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum
pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan
Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para
pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak Pendidikan seperti halnya para
priyayi maupun orang-orang Belanda. Tanggal kelahirannya diperingati sebagai
Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Bagian dari semboyan ciptaannya yaitu
Tut Wuri Handayani, menjadi slogan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia.
6. K. H. Mas Mansyur
“Era Perjuangan”
Lahir: Surabaya, 25 Juni 1896
Wafat: Surabaya, 25 April 1946
Mas Mansyur adalah seorang Tokoh Islam dan
Pahlawan Nasional Indonesia. Gebrakan politik yang cukup berhasil bagi Umat
Islam dengan memprakarsai berdirinya Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI)
bersama Hasyim Asy’ari dan Wahab Hasboellah yang keduanya dari Nahdlatul
Ulama (NU). Mas Mansyur termasuk dalam empat orang tokoh nasional yang
sangat diperhitungkan, yang terkenal dengan empat serangkai, yaitu Soekarno,
Mohamad Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansyur.
7. Dr. Radjiman Wedyodiningrat
“Era BPUPKI”
Lahir: Yogyakarta, 21 April 1879
Wafat: Ngawi, 20 September 1952
dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang
terlibat secara aktif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari
munculnya Budi Utomo sampai pembentukan BPUPKI.
Beliau adalah orang yang memimpin jalannya sidang Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 29 Mei 1945.
|
Dokumentasi pribadi – Plakat Dr. Radjiman Wedyodiningrat
|
8. Moh. Hatta
“Era Kemerdekaan”
Lahir: Sumatera Barat, 12 Agustus 1902
Wafat: Jakarta, 14 Maret 1980
Beliau adalah tokoh pejuang, negarawan,
ekonom.
Peran Bung Hatta diantaranya:
•
Menyusun konsep teks Proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama
Bung Karno dan Mr. Achmad Soebardjo.
•
Menandatangani teks Proklamasi atas nama Bangsa Indonesia bersama Bung
Karno.
9. Ir. Soekarno
“Era Kemerdekaan”
Lahir: Blitar, 6 Juni 1901
Wafat: Jakarta, 21 Juni 1970
Beliau adalah tokoh pada masa perjuangan
hingga masa kemerdekaan menjadi panutan bagi para pejuang kemerdekaan yang
lain.
Peran Bung Karno diantaranya:
•
Menyusun konsep teks Proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama
Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo
•
Menandatangani teks Proklamasi atas nama Bangsa Indonesia bersama Bung
Hatta
•
Membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta
10. Bung Tomo
“Era Kemerdekaan”
Lahir: Surabaya, 3 Oktober 1920
Wafat: Padang Arafah Arab Saudi, 7 Oktober
1981
Bung Tomo adalah pahlawan yang terkenal
karena perannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya
penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10
November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Komentar
Posting Komentar