Grand Central Terminal

    Grand Central Terminal (GCT) adalah sebuah terminal kereta api komuter, transit cepat, dan antar kota yang terletak di 42nd Street dan Park Avenue, Midtown Manhattan, New York City, Amerika Serikat. Nama stasiun ini sering disebut dengan nama Grand Central Station yang merupakan nama dari stasiun sebelumnya berada di tempat yang sama dan juga merupakan nama stasiun pos AS terdekat yang berada di 450 Lexington Avenue, namun juga bisa merujuk ke stasiun kereta bawah tanah Grand Central-42nd Street yang berada di sebelahnya. 

    Luasnya mencapai 19 hektar dengan 44 peron yang lebih banyak daripada kereta api lainnya di dunia. Bangunan Grand Central Terminal ini memiliki desain bangunan yang rumit. Stasiun ini menjadi tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di dunia.

    Pada bagian interior Grand Central Terminal terdapat sejumlah restoran, toko roti, toko makanan, kios koran, kedai kopi dan apotek. Ruang bawah tanah dari stasiun ini seluas 20 hektar yang termasuk terbesar di New York City.

    Di dalam gedung juga terdapat sebuah jam yang terbuat dari kuningan dan memiliki 4 sisi dengan kaca buram. Jam ini menjadi ikon dari gedung Grand Central Terminal yang dirancang oleh Henry Edward. Di bagian atas gedung terdapat sebuah patung yang bernama “Glory of Commerce” yang merupakan kumpulan patung dari Minerva, Hercules, dan Mercury.

    Patung ini dirancang oleh pematung Perancis Jules-Felix Coutan dan diukir oleh John Donnelly Company pada tahun 1914 setinggi 15 m yang menjadi kelompok patung terbesar di dunia.

    Pada bagian langit-langit stasiun didesain oleh Paul Cesar Helleu. Langit-langit asli diganti pada akhir 1930-an untuk diperbaiki. Pada tahun 1980, langit-langit mulai kabur karena asap batubara, diesel, tar dan nikotin dari asap rokok. Langit-langit membutuhkan waktu restorasi selama 12 tahun dan selesai pada 1996 untuk mengembalikan ke desain aslinya. Para renovator sengaja meninggalkan sebuah petak gelap agar para pengunjung mengingat kotoran yang pernah menutupi langit-langit.

Sekilas Tokoh
    Paul César Helleu (17 Desember 1859 - 23 Maret 1927) adalah seorang seniman asal Perancis yang menyusun mural langit-langit malam untuk Grand Central Terminal di New York City. 

    John Butler Snook (1815-1901) adalah seorang arsitek Amerika kelahiran Inggris yang dipekerjakan oleh Cornelius Vanderbilt pada tahun 1869 untuk merancang Grand Central Depot yang asli (sebelum adanya Grand Central Terminal).

    Cornelius Vanderbilt (27 Mei 1794 - 4 Januari 1877) adalah tokoh bisnis dan filantropis Amerika yang membangun kekayaannya dari perusahaan perkeretaapian dan perkapalan. Ia lahir dari namun, dengan ketekunan, kecerdasan, dan keluarga miskin keberuntungan ia bisa bangkit dan menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat. Ia terkenal karena memiliki New York Central Railroad.

Persaingan dalam Perkeretaapian
    Pada awalnya, Vanderbilt tertarik pada bisnis kereta api pada tahun 1850-an. Ia bertugas di dewan direktur Erie Railway, Central Railroad of New Jersey, Hartford and New Haven, dan New York dan Harlem. 

    Tahun 1863, ia berhasil mengambil alih kendali perusahaan dan menjadi presidennya. Kemudian ia membeli perusahaan dan mengambil alih Hudson River Railroad pada tahun 1864, New York Central Railroad pada tahun 1867, dan Lake Shore, Michigan Southern Railway pada tahun 1869, dan Kanada Southern. Tahun 1869, Vanderbilt menggunakan Harlem  untuk memulai pembangunan Grand Central Depot di 42nd Street di Manhattan.

Grand Central Depot
    Grand Central Depot adalah stasiun kereta api yang memiliki bangunan cukup besar dan luas. Walaupun stasiun ini membantu masyarakat dalam bepergian, namun semakin lama masyarakat mulai memperhatikan sisi negatif dari Grand Central Depot. Populasi masyarakat yang semakin meningkat di New York City menyebabkan stasiun menjadi lebih penuh sesak. Bangunan dalam stasiun yang kurang ventilasi menyebabkan uap dari kereta api mengganggu pernapasan para penumpang yang masih menunggu kedatangan kereta api. 

    Tahun 1890-an, sebanyak 500 kereta menggunakan Grand Central Depot yang menyebabkan kereta sulit untuk mengubah arah dari timur ke barat. Jalur pejalan kaki di sana juga menjadi satu badan dengan jalur kereta api yang menyebabkan sering terjadi kecelakaan antara pejalan kaki yang ingin menyeberang dengan pejalan kaki hingga stasiun ini mendapat julukan “ The Death Alley.” Vanderbilt mencoba untuk memberi pagar antara rel kereta api dengan jalur pejalan kaki agar tidak terjadi kecelakaan. Namun, kota menolak hal itu.

    Suara peluit kereta yang sangat menyakiti telinga juga mengganggu jam malam masyarakat sekitar. Hampir ratusan kereta selalu melaju di rel dengan suara peluit yang terus berbunyi dan mengganggu tidur masyarakat. Perusahaan juga sudah memutuskan untuk mengurangi aktivitas saat jam malam. Masyarakat menolak dan merasa banwa rel kereta api harus dimasukkan ke dalam tanah. Antara 1899-1900 bangunan direnovasi dan mengalami perbaikan lintasan agar tidak mengalami kemacetan. 

    Setelah renovasi, nama bangunan itu menjadi Grand Central Station Januari 1902, terjadi kecelakaan yang menewaskan 15 orang karena kurangnya visibilitas uap kereta. Tahun 1903, kereta uap dilarang di wilayah selatan sungai Harlem selama 3 tahun. Larangan ini dimaksudkan untuk mengganti tenaga uap pada kereta dengan tenaga listrik namun, jika hal itu terjadi berarti bangunan Grand Central Station harus dirubuhkan.

    Tanggal 22 Desember, Wilgus merekomendasikan agar Grand Central Station diganti menjadi Grand Central Terminal yang menggunakan tenaga listrik. Tenaga listrik dirasa lebih bersih, lebih cepat, dan lebih murah untuk diperbaiki. Pembangunan terminal baru ini menghabiskan dana sebesar 35 juta dollar. Cornelius Vanderbilt II, William K. Vanderbilt, William Rockefeller, dan JP Morgan menyetujui proyek tersebut tanggal 30 Juni 1903.

    Antara 1903-1913, seluruh bangunan dirubuhkan secara bertahap. Kereta terakhir meninggalkan Grand Central Station pada tengah malam tanggal 5 Juni 1910 dan pekerja mulai merobohkan stasiun tua. Pada tengah malam tanggal 2 Februari 1913, terminal baru dibuka dengan keberangkatan kereta Boston Ekspres. Kedatangan pertama terjadi satu menit kemudian dan enam belas jam kemudian diperkirakan ada 150.000 pengunjung menggunakan kereta baru.

    Terjadi beberapa kali penyempurnaan bangunan agar pengunjung lebih nyaman. Desain bangunan juga mulai mengalami penambahan. Fasilitas yang ditambahkan pada bangunan baru ini seperti ruang tunggu bagi perempuan, ruang penyemir sepatu, ruang telepon, salon laki-laki dan perempuan dan tempat cukur pria. Grand Central Terminal dirancang untuk mendukung sebuah menara yang dibangun diatasnya.
    
    Tahun 1968, Penn Central mengumumkan rencana membangun menara di atas Grand Central dengan rancangan Marcel Breuer yang akan lebih besar dari Pan Am Building. Enam bulan sebelum rencana tersebut, pemerintah New York City mengumumkan Grand Central sebagai landmark kota yang patut untuk dilestarikan. Usulan pembangunan menara di atas Grand Central Building dibatalkan untuk menjaga kelestarian bangunan.

Peristiwa
    Tanggal 11 September 1976, nasionalis Kroasia menanam sebuah bom di loker koin di Grand Central Terminal. Setelah mereka menyatakan tuntutan politik mereka, lokasi bom yang mereka tanam diungkapkan. Proses pelucutan bom tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan 30 orang terluka dan 1 orang petugas penjinak bom NYPD tewas.

Perfilman
    Banyak film dan produksi televisi yang menjadikan Grand Central Terminal sebagai latar tempat dari film yang mereka buat. Salah satu contohnya ada dalam film Hugo yang dirilis pada tahun 2011

Sumber:
1. https://en.wikipedia.org/wiki/Grand_Central_Terminal

Komentar